This Is My Work

Hukumnya Dana Zakat Diberikan Kepada Anak Yatim Piatu

Gambar
Hukumnya Dana Zakat Diberikan Kepada Anak Yatim Piatu Jika mengacu pada firman Allah QS At-Taubah 60, anak yatim tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang berhak menerima zakat. Atau dalam istrilah perzakatan, biasa disebut sebagai mustahiq. Mereka adalah fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, orang yang dililit utang, orang yang berjuang di jalan Allah, dan musafir alias Ibnu Sabil. Jadi, anak yatim memang tidak masuk golongan penerima zakat yang delapan itu. Akan tetapi, jika si anak yatim itu memenuhi syarat dan kriteria-kriteria di atas—fakir dan miskin, misalnya—dia berhak untuk menerima zakat fitrah—juga zakat penghasilan. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Imam Ibn Utsaiman di awal tulisan ini: anak yatim yang miskin berhak menerima zakat. Anak yatim tidaklah mendapatkan zakat kecuali jika dia termasuk delapan ashnaf (golongan yang berhak menerima zakat). Anak yatim bisa saja kaya karena ayahnya meninggalkan harta yang banyak untuknya. Bisa jadi ia pun...

Kemiskinan menurut tinjauan filsafat

 ANALISIS KEMISKINAN BERDASARKAN TINJAUAN FILSAFAT


Masalah kemiskinan itu dapat diketahui melalui faktor-faktornya apa nah maka akan dibahas dalam ilmu epistemologi yang akan menjawab yaitu ilmu tentang realitas ekonomi, maka hakikat adanya ilmu ekonomi itu apa, asal usul adanya ilmu ekonomi itu apa yaitu kemiskinan misalnya. Kemudian maslaah yang terkait dengan kemiskinan ini bagaimana diketahui ada kemungkinan untuk mengkajinya yaitu ilmu yang menggali tentang kemiskinan, tentang faktor-faktor kemiskinan. Nah epistemologi itu dalam implementasinya itu research, temuannya disebut dengan temuan ilmiah karena aktivitasnya adalah aktivitasnya ilmiah. Menggali pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah adalah research dan eksperimen. Tentu kalau dalam ilmu sosial itu cukup dengan research. Maka nanti di dalam epistemologi disini unsur-unsurnya itu adalah teori sosial kritis sebagai pisau analisis mempertanyakan mengapa terjadi kemiskinan, prosesnya seperti apa, pengentasannya bagaimana maka itu akan meminjam teori-teori sosial kritis misalnya teori Karl Mark. Selain teori di dalam ranah epistemologi itu akan sangat menggunakan metodologi research maka ketika epistemologi bekerja menggali faktor-faktor tentang pengetahuan lalu disini kembali lagi perbedaan teori ekonomi dengan pengetahuan kemiskinan. Nah pengetahuan tentag faktor-faktor kemiskinan lalu bentuk-bentuk kemiskinan, jenis-jenis kemiskinan lalu bagaimana cara mengatasi lalu ditemukan jawabannya yang ditemukan dalam aktivitas ilmiah lalu didiskusikan kamu intelektual dan diakui kebaruannya nah itu nanti dijadikan teori ekonomi.

 Aksiologi ilmu ekonomi

Rancang bangun yang ketika yaitu eksiologi yaitu maksudnya aktivitas-aktvitas mencari tahu tentang persoalan kemiskinan masyarakat itu baik didapatkan pengetahuan dari keseluruhannya, faktor-faktornya, bentuk-bentuknya baik ditemukan maka pengetahuan itu mengandung nilai apa, digunakan untuk apa. Nah hasil nilai ini digunakan untuk program-program pengentasan kemiskinan, dan sebagainya.

Untuk mengetahui inti makna sebenarnya bagaimana filsafat memandang kemiskinan secara lebih lengkap dan jelas bisa download file pdf disini ya, klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa Yang Mengawasi Kegiatan Ekonomi Syariah??

FIQIH ZAKAT Dan IMPLIKASINYA